Score – Namun, pada dua turnamen berlevel Super 750 tersebut pasangan harus puas menjadi runner-up.
Pada final Denmark Open 2023, Fikri/Bagas kalah dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), 13-21, 17-21.
Pada final French Open 2023, Fikri/Bagas harus mengakui keunggulan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), 14-21, 21-10, 18-21.
“Dari sebelum berangkat, Koh Ar (Aryono Miranat, pelatih ganda putra) sudah bilang juga kalau posisi kami lagi di bawah dan menurun.”
“Jadi latihannya harus ditambah lagi semangat lagi, disiplin lagi, tanggung jawab agar levelnya naik haus mengejar lagi negara lain,” ujar Fikri.
Bagas mengatakan bahwa saat tur Eropa dia dan Fikri menjalani pertandingan dengan lebih fokus karena kondisi ganda putra Indonesia sedang menurun.
Terakhir kali ganda putra Indonesia yang meraih gelar adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yakni pada All England Open 2023, Maret kemarin.
“Jadi, kami mencoba tampil lebih baik agar nama Indonesia tetap ada meskipun tidak juara,” aku Bagas.
“Kami sudah ketinggalan jauh. Mau tidak mau kami harus menaikkan performa yang seperti dulu. Semoga bisa terkabul tahun ini dan tahun depan bisa lebih lagi,” ucap Bagas.
“Kami melakukan yang terbaik saja untuk diri sendiri dan partner. Orang mau nilai kami bagaimana, mau diperhitungkan atau tidak juga tidak apa-apa. Tetapi, sekarang kami bisa buktikan kalau kami bisa,” tutur Fikri.
“Titik saya merasa down saat kalah pada babak pertama Korea Open 2023. Saat itu, jauh sekali kalahnya. Permainannya tidak keluar dan saya sempat down,” ucap Fikri.
“Tetapi, banyak yang support juga. Ada keluarga, teman-teman. Pelatih masih memberi kepercayaan, berarti masih bisa,” aku Fikri.
Hasilnya, ada peningkatan meski belum menjadi juara.
“Kami perlu memperbaiki fokus dan latihan lagi. Lebih yakin lagi saja kalau di final tenaganya ditambah lagi fisiknya dan udah sudah lebih baik tidak kalah pada babak pertama,” tutur Fajar.
Bagas menjelaskan cara dia untuk bangkit setelah terakhir kali dia dan Fikri menjadi juara All England Open 2023 adalah dengan latihan yang lebh intensif dan mencoba lebih fokus.
Hasil dari dua turnamen di Denmark dan Prancis menjadi momen untuk lebih percaya diri lagi dan merebut tempat pada BWF World Tour Finals 2023 pada Desember mendatang.
“Optimis harus, tetapi jangan terlalu lengah, tetap fokus saja step by step satu satu. Tidak usah berpikir terlalu jauh. Setiap pertandingan kasih yang terbaik saja,” ucap Fikri.
“Titik baliknya ya dari latihan. Maksudnya kami kalah kalah jangan down juga. Ayo bangkit lagi ya Mungkin hasilnya baru kemarin ada dari latihan-latihan kemarin.”
Selain menaikkan performa, Fikri/Bagas juga menyiapkan mental dari omongan netizen.
“Ya kami terima kritikannya, tetapi kami tetap harus fokus ya. Jangan terlalu mikirin dari kata-kata netizen. Kami sudah biarkan saja. Kami lagi turun, tetapi kami tidak mau memikirkan terus,” ujar Bagas.
Sementara itu, Fikri mengakui bahwa dalam menghadapi kritikan dia akan menerima asalkan sesuai dengan jalur.
“Kami mendengarkan kritikan yang membangun. Dijalani saja, tidak usah terlalu dipikirkan. Fokus sama diri kami sendiri saja tidak usah memirikan orang lain,” ucap Fikri.
Selanjutnya, Fikri/Bagas akan turun pada Kumamoto Masters Japan 2023 (BWF Super 500), 14-19 November dan China Masters 2023 (BWF Super 750), 21-26 November.