Score – Termasuk sang pelatih Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Ko Hee-jin yang terus mengikuti perkembangan Megawati dari setiap pertandingan.
Megawati sendiri sudah melakoni lima laga bersama Red Sparks pada awal musim Liga Voli Korea.
Total pemain berusia 24 tahun itu sudah mengoleksi 113 poin dan bertengger di posisi lima daftar top skor sementara.
Megawati dinilai memiliki keunggulan dalam menyerang.
Kecerdikan dalam memanfaatkan bola di depan net maupun kekuatan back attack membuatnya mampu bersaing di papan atas top skor.
Akan tetapi Ko Hee-jin menilai Megawati bukan pemain yang hanya pandai dalam menyerang.
Pelatih berusia 43 tahun itu mengatakan Megawati memang merupakan pemain yang mengerti cara bermain bola voli.
Pemain asal Jember, Jawa Timur itu memiliki keberanian bermain di segala posisi.
Terutama saat Megawati menunjukkan penyelamatan atau dig krusial saat Red Sparks mengalahkan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
“Ia sama sekali tidak terintimidasi dan menunjukkan kemampuannya secara maksimal.”
“Ia juga memiliki keberanian. Saya sangat terkejut melihat bagaimana ia tidak peduli jika melakukan kesalahan,” ujarnya.
Maka dari itu, Ko tak heran lagi mengapa Megawati menjadi pemain yang sangat penting untuk tim nasional voli putri Indonesia.
“Saya pikir saya bisa melihat mengapa dia dianggap sebagai kartu AS di tim nasional Indonesia,” ujarnya.
Memiliki penyerang seperti Megawati, pelatih tak memungkiri bahwa tim perlu membutuhkan kerja sama yang baik antara setter dan penyerang.
Masalah itu yang menjadi pekerjaan rumah tim pelatih usai menelan kekalahan keduanya dari Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass.
Para pemain Red Sparks seakan anti-klimaks usai takluk dengan skor 0-3 (21-25, 22-25, 20-25) pada Kamis (2/11/2023).
Pada laga tersebut, Megawati mencetak 18 poin, sedangkan poin terbanyak dicatatkan pemain asing asal AS, Giovanna Milana dengan 19 poin.
Ko Hee-jin mengakui permainan setter kurang baik sepanjang pertanding.
Setter Red Sparks, Yeum Hye-seon dan An Ye-rim yang biasanya tampil baik tak mampu mengeluarkan performa terbaik.
“Bolanya (dari setter) tidak naik. Kurangnya kontrol bola cukup memilukan. Setter tidak punya pilihan selain merenung dan mempersiapkan diri,” tegasnya.
“Lemparannya (setter) sangat terguncang. Baik penerimaan maupun lemparan tidak berhasil. Itu adalah tren yang tidak punya pilihan selain pergi ke satu arah.”
“Kami harus mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan berikutnya,” pungkas Ko Hee-jin.
Selanjutnya, Red Sparks akan bertandang ke markas Gwangju AI Peppers Savings Bank pada Minggu (5/11/2023) sebagai laga penutup pada putaran pertama.