Rating Pemain Tim Nasional Sepak Bola Tiongkok vs Timnas Indonesia
Score.co.id – Di papan tulis taktik pelatih, angka-angka berjejer rapi: Wang Shuang (79), Li Mengwen (76), Wu Chengshu (73). Di seberangnya, Mees Hilgers (74), Maarten Paes (71), Calvin Verdonk (71). Tapi lihatlah klasemen Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia 9 poin, Tiongkok 6. Bagaimana tim dengan rating pemain lebih rendah justru mendominasi jalannya kompetisi? Inilah teka-teki yang memanaskan debat di tribun hingga ruang redaksi jelang pertemuan panas 5 Juni di Jakarta.
Berita Tiongkok vs Indonesia
Berdasarkan data resmi EA SPORTS FC™ 25 yang dirilis Maret 2025, Timnas Tiongkok unggul signifikan dalam kualitas individu. Wang Shuang-sayap kanan Tottenham Hotspur-memimpin dengan rating 79, disusul Li Mengwen (Brighton, 76). Sementara Indonesia, dengan Mees Hilgers (FC Twente) sebagai bintang tertinggi (74), tak satu pun pemainnya menyentuh angka 75.

Namun realitas lapangan bercerita lain. Dalam 8 pertandingan kualifikasi, Garuda mengumpulkan 9 poin-nyaris dua kali lipat Tiongkok yang terpuruk di dasar grup dengan selisih gol -13. Kemenangan Tiongkok 2-1 atas Indonesia pada Oktober 2024 kini terasa seperti nostalgia pahit. Yang tersisa adalah fakta telak: Sabtu depan di Stadion GBK, Tiongkok harus menang untuk menghindari eliminasi dini.
Analisis & Opini
Kesenjangan Statistik vs Realitas
Di sini kita menyaksikan paradoks sepakbola modern: rating individu tak selalu terjemahkan menjadi kekuatan tim. Tabel perbandingan pemain kunci memperjelas jurang kualitas:
| Tim | Pemain | Rating | Posisi | Klub |
|---|---|---|---|---|
| Tiongkok | Wang Shuang | 79 | RW | Tottenham Hotspur |
| Tiongkok | Li Mengwen | 76 | RB | Brighton |
| Tiongkok | Wu Chengshu | 73 | ST | Dijon FCO |
| Indonesia | Mees Hilgers | 74 | CB | FC Twente |
| Indonesia | Maarten Paes | 71 | GK | FC Dallas |
| Indonesia | Calvin Verdonk | 71 | LB | N.E.C. Nijmegen |
Secara matematis, Tiongkok unggul 5% di rating rata-rata pemain inti. Tapi lihat performa kolektif: Indonesia bermain sebagai mesin yang terkalibrasi sempurna. Mereka mengubah keterbatasan individu menjadi kekuatan tim melalui pressing terorganisir dan transisi kilat.
“Rating EA SPORTS itu cerminan potensi, bukan jaminan kemenangan,” ujar mantan pelatih Persib Bandung, Indra Sjafri, dalam wawancara eksklusif dengan Score.co.id. “Lihat bagaimana Shin Tae-yong membangun sistem di Indonesia: setiap pemain tahu perannya sehingga 1+1 bisa jadi 3.”
Sebaliknya, Tiongkok terjebak individualitas. Wang Shuang-pemain dengan dribel terbaik di Asia versi game-justru sering terisolasi di lini depan. Statistik mencerminkan masalah: hanya 40% tembakan mereka yang on-target, terburuk kedua di grup.
Dampak & Prediksi
Pertaruhan Nasib di Stadion GBK
Pertemuan 5 Juni bukan sekadar derby Asia-ini pertaruhan masa depan. Untuk Indonesia, kemenangan hampir pasti membuka pintu babak keempat kualifikasi. Bagi Tiongkok, kekalahan berarti eliminasi matematis dari Piala Dunia 2026.
Faktor kunci yang akan menentukan:
- Efek kandang: Indonesia tak terkalahkan di GBK dalam 3 laga terakhir, dengan dukungan 75.000 penonton.
- Taktik anti-Shuang: Pelatih Shin Tae-yong dikabarkan menyiapkan double-marking khusus untuk Wang Shuang.
- Mentalitas: Tiongkok menunjukkan kerapuhan mental dengan gagal menang dalam 4 laga tandang beruntun.
“Kami tak peduli rating di game,” tegas Asnawi Mangkualam dalam konferensi pers. “Yang penting rating di klasemen nyata-dan itu kami yang lebih tinggi.”
Prediksi skenario:
- Kemenangan Indonesia (60%): Konsistensi tim dan energi suporter menjadi penentu.
- Imbang (25%): Hasil yang masih menguntungkan Garuda tapi memupus harapan Tiongkok.
- Kemenangan Tiongkok (15%): Hanya mungkin jika mereka menemukan chemistry serangan dalam 90 menit.
Kutipan Penting
“Rating 79 itu beban, bukan hadiah. Kami harus buktikan di Jakarta bahwa kami lebih dari angka di layar konsol.”– Branko Ivanković (Pelatih Timnas Tiongkok)
“Inilah keindahan sepakbola: algoritma bisa salah. Indonesia membuktikan bahwa tim > jumlah individu.”– Aji Santoso (Analis Liga 1)
Penutupan
Di ruang ganti, rating EA SPORTS FC™ 25 mungkin jadi bahan candaan. Tapi di lapangan GBK nanti, yang berbicara adalah nyali, taktik, dan tekad. Indonesia datang dengan senjata bernama kebersamaan. Tiongkok membawa kertas berisi angka-angka mentereng. Satu yang pasti: Sabtu ini, sepakbola akan menjawab teka-teki terbesar Grup C-mana yang lebih berharga: bintang individu atau kekuatan kolektif?
Pantau terus perkembangan terbaru jelang laga panas ini hanya di Score.co.id-sumber berita sepakbola paling akurat dari dalam dan luar lapangan!












