Pemain Persipura Jayapura 2025
Score.co.id – Sepak bola Indonesia selalu punya cerita. Dari hiruk pikuk Liga 1 hingga sengitnya Liga 2, setiap klub punya narasi perjuangannya sendiri. Dan di antara semua itu, nama Persipura Jayapura selalu punya tempat istimewa. Klub berjuluk Mutiara Hitam ini, dengan sejarah panjang dan segudang prestasi, kini tengah merajut asa di kasta kedua, Liga 2 musim 2024/2025. Pertanyaannya, mampukah mereka bangkit dan kembali ke habitat aslinya di puncak sepak bola nasional? Kunci jawabannya mungkin ada pada perpaduan apik antara pengalaman veteran dan gelombang potensi muda yang siap meledak di tahun 2025.
Kisah Perjuangan di Liga 2: Menjaga Api Semangat Tanah Papua
Musim 2024/2025 menjadi babak baru bagi Persipura. Setelah lolos dari jurang degradasi ke Liga 3 musim lalu, semangat tim kebanggaan Papua ini kembali menyala. Kemenangan krusial 2-1 atas Persibo Bojonegoro dalam laga playoff degradasi, yang diwarnai gol penalti vital Boaz Solossa di menit-menit akhir, bukan hanya menyelamatkan mereka dari kasta terendah, tapi juga menegaskan bahwa mental juara Persipura masih membara. Ini adalah bukti nyata bahwa di tengah badai, para veteran tak pernah menyerah. Seperti yang diungkapkan salah satu pengamat sepak bola lokal, “Boaz itu bukan sekadar pemain, dia adalah ikon, nafas dari Persipura. Golnya kemarin bukan hanya gol, tapi sebuah pernyataan bahwa mereka masih ada.”

Skuat Persipura musim ini dihuni 32 pemain, dengan satu-satunya legiun asing, Ali Nouri dari Iran Azerbaijan, yang mengisi pos gelandang tengah. Komposisi ini menarik, dengan fokus dominan pada talenta lokal Papua, sebuah tradisi yang sudah mengakar di klub ini. Sejarah mencatat, Persipura selalu menjadi “pabrik” pemain-pemain berbakat dari Timur, mulai dari Titus Bonai hingga Patrich Wanggai. Dan kini, mereka kembali mengukuhkan identitas itu.
Menganalisis Kekuatan: Perpaduan Pengalaman dan Darah Muda
Dalam upaya mengarungi kerasnya Liga 2 dan mengincar promosi, Persipura mengandalkan formula yang matang: kombinasi kepemimpinan veteran dan potensi pemain muda yang haus akan panggung.
Pemain Senior sebagai Jangkar Tim
Tak bisa dimungkiri, kehadiran pemain senior menjadi krusial dalam situasi kompetisi yang menuntut mental baja. Boaz Solossa, di usianya yang ke-39, adalah bukti nyata bahwa usia hanyalah angka. Kontribusinya tak hanya sebatas gol, tetapi juga kepemimpinan dan karismanya di lapangan. Ia menjadi mentor tak langsung bagi para pemain muda. Begitu pula dengan Ian Kabes (39 tahun) dan Yustinus Pae (41 tahun), dua nama yang sudah menjadi legenda hidup Persipura. Kehadiran mereka memberikan stabilitas dan pengalaman berharga, terutama dalam mengelola emosi dan strategi di momen-momen genting.
Mengamati Potensi Pemain Muda di Tahun 2025
Inilah yang paling dinanti: munculnya bintang-bintang baru yang akan meneruskan tongkat estafet kejayaan Persipura. Untuk tahun 2025, beberapa nama patut dicermati:
- Reno Salampessy (17 tahun, Penyerang Tengah): Nama ini mencuat cepat. Putra dari Ricardo Salampessy, Reno disebut-sebut sebagai “The Next Boaz Solossa” oleh beberapa media lokal. Debut profesionalnya di usia yang sangat muda menunjukkan keberanian pelatih dalam memberikan kesempatan. Kecepatan, visi bermain, dan insting golnya akan sangat diandalkan di masa depan.
- Ramai Rumakiek (23 tahun, Penyerang Sayap Kanan): Sudah sering menunjukkan performa apik, Ramai menjadi salah satu pilar utama di lini serang. Perkembangan performanya akan krusial bagi ambisi Persipura.
- Gelfias Waicang (19 tahun, Penyerang Sayap Kanan): Dengan kecepatan dan kreativitas di posisi sayap, Gelfias punya potensi besar untuk menjadi pembeda dalam serangan Persipura.
- Seppy Mulikma (18 tahun, Gelandang Bertahan): Menawarkan prospek jangka panjang di lini tengah, Seppy diharapkan mampu menjadi benteng kokoh di masa depan.
- Isak Payage (18 tahun, Kiper): Sebagai kiper termuda dalam skuat, Isak digadang-gadang akan menjadi suksesor Rivki Mokodompit di bawah mistar gawang. Proses adaptasinya di level senior akan menjadi kunci.
Pergerakan transfer juga patut dilihat. Beberapa pemain yang direkrut dari sesama klub Papua seperti Persewar Waropen, semisal David Rumakiek (25 tahun, Bek Kiri) dan Alex Dusay (26 tahun, Bek Tengah), diharapkan mampu memperkuat lini pertahanan dan memberikan kontribusi nyata.
Dampak dan Prediksi: Menuju Puncak Liga 1
Kombinasi pengalaman dan talenta muda ini secara tidak langsung membentuk tulang punggung tim yang solid. Pemain veteran menjadi penuntun, sementara para junior menjadi motor penggerak dengan energi dan ambisi. Ali Nouri, sebagai satu-satunya pemain asing, diharapkan mampu memberikan dimensi baru di lini tengah dengan kualitas teknis dan visinya.
“Persipura punya DNA juara,” ujar salah satu legenda klub yang kini menjadi pengamat. “Mereka mungkin tertatih di Liga 2, tapi dengan perpaduan Boaz Solossa dan anak-anak muda seperti Reno Salampessy, mereka punya potensi besar untuk kembali ke Liga 1. Kuncinya ada pada konsistensi dan bagaimana manajemen bisa menjaga semangat tim ini.”
Dampak dari komposisi skuat ini cukup jelas: Persipura berambisi untuk bersaing ketat di papan atas Liga 2. Target promosi ke Liga 1 bukan sekadar impian, melainkan target realistis yang bisa dicapai jika semua elemen tim berfungsi optimal. Perjalanan panjang Liga 2 membutuhkan performa yang stabil dan mental yang kuat, dan di sinilah peran pemain senior dan potensi muda akan diuji.
Berikut adalah gambaran potensi beberapa pemain Persipura di tahun 2025:
| Nama Pemain | Usia (2025) | Posisi | Potensi Kunci |
|---|---|---|---|
| Reno Salampessy | 18 | Penyerang Tengah | Insting gol, visi, dan kecepatan |
| Gelfias Waicang | 20 | Penyerang Sayap | Dribel, kecepatan, dan kreativitas |
| Seppy Mulikma | 19 | Gelandang Bertahan | Intersepsi, tekel, dan distribusi bola |
| Ramai Rumakiek | 24 | Penyerang Sayap | Ketajaman, finishing, dan passing |
| Isak Payage | 19 | Kiper | Refleks, command area, dan shot-stopping |
Harapan di Pundak Mutiara Hitam
Melihat komposisi skuat dan semangat yang ditunjukkan, Persipura Jayapura memiliki modal berharga untuk menghadapi tantangan di Liga 2 musim 2024/2025 dan bersiap untuk tahun 2025 yang lebih menjanjikan. Dengan dukungan penuh dari masyarakat Papua, tim ini diharapkan mampu mengulang kejayaan dan mengembalikan Mutiara Hitam ke tempat yang semestinya: panggung sepak bola tertinggi di Indonesia. Regenerasi yang terjadi, dengan kemunculan talenta-talenta muda yang menjanjikan, menjadi sinyal positif bagi masa depan klub.
Dunia sepak bola selalu berputar, dan kini giliran Persipura untuk kembali menorehkan sejarah. Akankah tahun 2025 menjadi momen kebangkitan mereka? Hanya waktu dan performa di lapangan yang bisa menjawabnya.
Terus ikuti perjalanan mereka dan berita terkini lainnya hanya di Score.co.id.












