10 Klub Tertua di Indonesia Penuh Prestasi Masa Lalu Hadir

Klub Indonesia Berprestasi yang Membuat Bangga

10 Klub Tertua Di Indonesia
10 Klub Tertua Di Indonesia

10 Klub Tertua di Indonesia

Score.co.id – Di tengah gempita sepak bola masa kini yang diramaikan oleh klub-klub baru berbudget besar, ada beberapa nama legendaris yang tetap bertahan. Mereka bukan cuma penutur bisu sejarah olahraga kita, tapi juga pernah jadi momok menakutkan di lapangan hijau. Hingga 2025, klub-klub tua ini masih punya cerita seru untuk dibagi. Penasaran siapa saja yang masih berdiri tegak?

Warisan Sejarah Sepak Bola Indonesia: Siapa yang Masih Berdiri Tegak?

Sepak bola Indonesia punya akar yang dalam, dan klub-klub ini adalah bukti hidupnya. Bayangkan, ada yang lahir sejak awal abad 20, jauh sebelum kita kenal liga modern. Mereka pernah jaya, pernah terpuruk, tapi semangatnya nggak pernah padam. Dari PSM Makassar yang legendaris sampai Persik Kediri yang penuh kejutan, cerita mereka layak buat kita simak satu per satu.

Baca Juga  BURSA TRANSFER - Man United Mulai Cari Pengganti Varane, Bek Muda Italia Jadi Favorit
Klub Indonesia Berprestasi yang Membuat Bangga
Klub Indonesia Berprestasi yang Membuat Bangga

Deretan Klub Legendaris: Tetap Aktif di 2025

Ini dia sepuluh klub tertua di Tanah Air yang masih wara-wiri di dunia bola sampai 2025. Usia mereka mungkin uzur, tapi nyali dan prestasinya masih bikin orang takjub.

1. PSM Makassar – Berdiri Sejak 1915

PSM Makassar lahir 2 November 1915 dengan nama awal Makassaarsche Voetbal Bond. Klub tertua di Indonesia ini punya julukan “Juku Eja” yang sudah akrab banget di Liga 1. Dua gelar besar, Liga Indonesia 1999/2000 dan Piala Indonesia 2018, jadi saksi kehebatannya. Sampai sekarang, mereka masih gagah di kasta atas, bikin kita salut sama konsistensinya.

2. Persib Bandung – Warisan Priangan Sejak 1919

Tanggal 5 Januari 1919, Persib lahir sebagai Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond. “Maung Bandung” ini adalah kebanggaan warga Jawa Barat, dengan trofi Liga Indonesia 1994/95 dan 2014 di tangan. Di 2025, mereka masih ganas di Liga 1, mengandalkan campuran talenta muda dan veteran. Keren, kan?

3. PPSM Magelang – Sang Pendiam dari Liga 4

PPSM Magelang mulai menjejak sejarah sejak 15 Maret 1919. Dulu dikenal sebagai Indonesische Voetbal Bond Magelang, klub ini pernah angkat trofi Perserikatan 1938. Meski sekarang cuma main di Liga 4, jejak kejayaannya tetap bikin kita hormat. Siapa tahu suatu hari mereka bangkit lagi!

4. Persis Solo – Kebangkitan Sang Laskar

Berdiri 8 November 1923 dengan nama Vorstenlandschen Voetbal Bond, Persis Solo sedang naik daun. Juara Liga 2 2021 jadi pijakan mereka buat jadi kekuatan baru di Liga 1 2025. Pemain lokal macam Wahyu Prasetyo bikin “Laskar Sambernyawa” makin disegani. Solo memang beda!

5. Persebaya Surabaya – Ikon Kota Pahlawan

Sejak 18 Juni 1927, Persebaya berdiri sebagai Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond. Dua gelar Liga Indonesia, 1996/97 dan 2004, jadi bukti kebesarannya. Di Liga 1 2025, mereka masih solid, ditopang suporter fanatik Bonek yang bikin lawan ciut nyali. Surabaya banget!

Baca Juga  Piala Dunia U-17 2023 - Bicara Rivalitas Lawan Brasil, Ini Permintaan Diego Placente kepada Pemain Argentina

6. Persija Jakarta – Macan Kemayoran yang Tak Pernah Tertidur

Persija mulai eksis sejak 28 November 1928, awalnya bernama Voetballbond Indonesia Jacatra. Jakmania, basis suporter terbesar di Indonesia, selalu jadi penutup luka saat sulit dan penyemangat saat juara, seperti di 2001 dan 2018. Tahun 2025, “Macan Kemayoran” lagi berjuang balik ke puncak. Sabar ya, Jak!

7. PSM Madiun – Tua Tapi Setia

PSM Madiun lahir 29 Mei 1929 sebagai Madioensche Voetbal Bond. Sekarang main di Liga 3, klub ini pernah naik podium ketiga Piala Indonesia 1997/98. Mungkin nggak setenar PSM Makassar, tapi kesetiaannya buat bola Indonesia nggak bisa diremehin.

8. PSIM Yogyakarta – Si Raja Promosi

PSIM Yogyakarta berdiri 5 September 1929, dulunya Perserikatan Sepakraga Mataram. Setelah lama terpuruk di divisi bawah, mereka akhirnya naik ke Liga 1 berkat juara Liga 2 2024/25. Warga Jogja mulai bermimpi soal kejayaan baru “Laskar Mataram”. Seru banget lihat perjalanan mereka!

9. PSIS Semarang – Tersandung Tapi Tetap Dikenang

PSIS mulai hidup 18 Mei 1932 sebagai Voetbalbond Indonesia Semarang. Juara Perserikatan 1986/87 jadi momen emasnya. Sayang, di 2025 mereka turun ke Liga 2. Tapi, suporter Panser Biru tetap setia, nunggu hari kebangkitan tim kesayangan. Sabar, ya!

10. Persik Kediri – Termuda dalam Daftar, Tapi Penuh Prestasi

Persik Kediri, lahir 9 Mei 1950, memang paling “muda” di daftar ini. Tapi jangan salah, dua gelar Liga Indonesia di 2003 dan 2006 bikin mereka layak masuk jajaran elit. Hingga 2025, mereka masih bertarung di Liga 1, bukti kalau umur bukan patokan kehebatan.

Melihat Kembali Jejak Prestasi Klub-Klub Tertua

Biar lebih jelas, ini rekap prestasi dan posisi mereka di 2025:

Baca Juga  Kaesang sebut pemilu harus digelar secara santun dan santuy
Klub Tahun Berdiri Prestasi Utama Status 2025
PSM Makassar 1915 Juara Liga 1999/00, Piala Indonesia 2018 Liga 1
Persib Bandung 1919 Juara Liga 1994/95, 2014 Liga 1
PPSM Magelang 1919 Juara Perserikatan 1938 Liga 4
Persis Solo 1923 Juara Liga 2 2021 Liga 1
Persebaya Surabaya 1927 Juara Liga 1996/97, 2004 Liga 1
Persija Jakarta 1928 Juara Liga 2001, 2018 Liga 1
PSM Madiun 1929 Peringkat 3 Piala Indonesia 1997/98 Liga 3
PSIM Yogyakarta 1929 Juara Perserikatan 1932, Liga 2 2024/25 Liga 1
PSIS Semarang 1932 Juara Perserikatan 1986/87 Liga 2
Persik Kediri 1950 Juara Liga 2003, 2006 Liga 1

Antara Warisan dan Tantangan: Masa Depan Klub-Klub Tua

Klub-klub ini bukan cuma peninggalan masa lalu, tapi juga cermin perjuangan di era sepak bola modern. Persib, Persebaya, dan Persija udah cerdas beradaptasi dengan manajemen pro dan bisnis yang rapi. Tapi, ada juga yang masih megap-megap, seperti PPSM dan PSM Madiun, karena duit dan sorotan media minim. “Sejarah itu penting, tapi nggak cukup. Harus dibarengin langkah cerdas,” kata Andri Santoso, pengamat bola lokal.

Warisan Tak Tergantikan: Pentingnya Identitas Lokal

Apa yang bikin klub-klub ini bertahan? Jawabannya: suporter dan identitas lokal. Jakmania, Bonek, Panser Biru, sampai Brajamusti—mereka adalah nyawa yang nggak pernah mati. Tanpa semangat komunitas, mungkin banyak dari klub ini udah tenggelam.

PSIM yang baru promosi dan PSM Makassar yang stabil di Liga 1 jadi bukti kalau harapan masih ada. Mereka nggak cuma hidup, tapi juga punya peluang buat bersinar lagi.

Rangkuman: Sepak Bola Indonesia Perlu Warisan dan Inovasi

Dari daftar ini, jelas banget sejarah adalah fondasi kuat. Tapi, buat tetap eksis dan bisa bersaing, klub-klub tua butuh lebih dari nostalgia. Manajemen yang bener, strategi matang, dan regenerasi pemain jadi kunci. Jadi, sambil kita hormati masa lalu, yuk dukung mereka melangkah ke masa depan!

Jangan lupa ikuti score.co.id untuk info lainnya.