Gelandang Bertahan Terbaik Dunia 2025
score.co.id – Di tengah hiruk-pikuk persiapan untuk paruh kedua musim, jantung dari setiap tim elite berdetak di lini tengah. Sebuah posisi yang dahulu hanya tentang merusak dan mengganggu, kini telah berevolusi menjadi poros utama strategi: gelandang bertahan modern. Pemain di posisi ini bukan sekadar penghancur serangan lawan, melainkan konduktor pertama yang menentukan ritme, memulai penyerangan, dan menjadi benteng awal yang cerdas.
Memasuki jendela transfer Januari 2026, bursa diwarnai oleh perburuan terhadap talenta-talenta terbaik di posisi krusial ini. Klub-klub besar, termasuk Manchester United yang tengah dalam proses revitalisasi di bawah arahan baru, bersiap untuk berburu. Berikut adalah analisis mendalam terhadap sepuluh gelandang bertahan terbaik dunia yang tidak hanya tampil gemilang di musim 2025/26, tetapi juga secara realistis terbuka untuk pindah dalam bulan-bulan mendatang.
Peta Perburuan: Kebutuhan MU dan Geologi Pasar Transfer
Manchester United mendekati jendela Januari dengan agenda yang jelas: menemukan penerus jangka panjang untuk Casemiro dan membangun lini tengah yang lebih dinamis, berenergi, dan tahan tekanan. Filosofi permainan yang diusung membutuhkan seorang single pivot yang cerdas atau seorang motor dalam sistem double pivot yang mampu menjadi jantung sirkulasi bola.
Namun, pasar Januari terkenal rumit. Klub enggan melepas aset berharga di tengah musim, yang membuat setiap negosiasi menjadi mahal. MU, yang juga harus memperhatikan Financial Fair Play (FFP), dituntut untuk cerdik. Mereka harus memilih antara membayar mahal untuk talenta muda murni sebagai investasi masa depan, atau mencari opsi yang lebih terjangkau dan siap pakai dengan pengalaman terbukti. Daftar target mereka mencerminkan dilema ini, membentang dari bintang muda senilai £100 juta hingga veteran yang bisa didapatkan dengan harga lebih bersahabat.
Profil dan Analisis: Sepuluh Nama yang Akan Menggetarkan Januari
Berikut ringkasan sepuluh gelandang bertahan terbaik dalam bentuk tabel untuk kemudahan perbandingan:
| Peringkat | Nama Pemain | Klub Saat Ini |
|---|---|---|
| 1 | Carlos Baleba | Brighton & Hove Albion |
| 2 | Éderson | Atalanta |
| 3 | Joao Palhinha | Bayern Munich |
| 4 | Conor Gallagher | Atletico Madrid |
| 5 | Elliot Anderson | Nottingham Forest |
| 6 | Angelo Stiller | VfB Stuttgart |
| 7 | Adam Wharton | Crystal Palace |
| 8 | João Gomes | Wolverhampton Wanderers |
| 9 | Tyler Adams | AFC Bournemouth |
| 10 | Morten Hjulmand | Sporting CP |
1. Carlos Baleba (Brighton & Hove Albion)
Di usia 21 tahun, Baleba telah menjelma menjadi salah satu prospek paling menarik di posisinya. Gaya bermainnya yang agresif, fisik yang kuat, dan kemampuan luar biasa untuk “press-resistant” (kebal terhadap pressing) membuatnya menjadi magnet bagi klub elite. Statistiknya mengagumkan: 2.8 tackle dan 1.5 intersepsi per 90 menit, disertai tingkat keberhasilan umpan yang mencapai 92%. Dia adalah mesin yang mendominasi area.
- Alasan Realistis Pindah: Brighton dikenal sebagai klub yang terbuka untuk melepas asetnya dengan harga premium. Dengan nilai pasar sekitar £120 juta, Baleba adalah pernyataan ambisi. Bagi MU, dia bukan sekadar pemain, melainkan proyek jangka panjang yang bisa menjadi tulang punggung tim selama satu dekade ke depan.
2. Éderson (Atalanta)
Berasal dari seri A yang terkenal taktis, Éderson (26 tahun) menawarkan paket yang sempurna: disiplin defensif ditambah kualitas teknis yang tinggi. Dengan tingkat keberhasilan tackling 66.7%, dia adalah pemutus serangan yang andal. Namun, keunggulannya justru pada kemampuannya setelah merebut bola; umpan-umpan progresif dan pergerakannya yang cerdas mengubah pertahanan menjadi serangan dalam sekejap.
- Alasan Realistis Pindah: Memasuki usia puncak, Éderson mungkin merasa sudah siap untuk melangkah ke panggung yang lebih besar, baik di Liga Premier maupun La Liga. Keunggulan lainnya: harga yang lebih terjangkau karena tidak terkena “premium” harga pemain Liga Premier.
3. Joao Palhinha (Bayern Munich)
Ini adalah kisah tentang “the one that got away”. Setelah hampir pindah ke Bayern musim panas lalu dan akhirnya benar-benar bergabung, Palhinha (29 tahun) justru menemukan dirinya menghabiskan banyak waktu di bangku cadangan. Padahal, musim sebelumnya di Fulham, dia diakui sebagai salah satu gelandang bertahan terganas di Liga Premier.
- Alasan Realistis Pindah: Keinginan untuk mendapatkan menit bermain reguler menjelang usia 30 tahun bisa mendorongnya keluar. Bagi klub yang membutuhkan pengaruh instan dan kepemimpinan di lini tengah, Palhinha adalah solusi yang “plug and play”. Dia adalah pilihan yang aman dan terbukti, meski dengan sedikit risiko pada nilai jual kembali.
4. Conor Gallagher (Atletico Madrid)
Meski kini berkostum Atletico Madrid, nama Gallagher (25 tahun) tetap sangat familiar di Liga Premier. Dengan 136 penampilan di kompetisi tersebut, dia membawa energi tak terbendung, kecerdasan dalam pressing, dan hasrat berkontribusi di kotak penalti lawan. Dia bukan gelandang bertahan murni, melainkan “box-to-box midfielder” dengan naluri defensif yang tajam.
- Alasan Realistis Pindah: Rumor ketidakpuasan di Madrid dan keinginannya untuk kembali ke Inggris bisa membuka pintu. Bagi MU, dia menawarkan sesuatu yang sedikit berbeda: intensitas tinggi yang bisa menginfeksi seluruh tim, sebuah karakter yang sering kali kurang di lini tengah.
5. Elliot Anderson (Nottingham Forest)
Kebangkitan Elliot Anderson (23 tahun) musim ini sungguh fenomenal. Dari pemain muda yang menjanjikan, dia kini menjadi pusat permainan Nottingham Forest dan bahkan telah dipanggil Timnas Inggris. Kelebihan utamanya adalah kecerdasan posisional dan kemampuan membaca permainan. Dia selalu tampil berada di tempat yang tepat untuk memotong umpan lawan atau memulai serangan.
- Alasan Realistis Pindah: Performa konsistennya menarik minat klub-klub besar. Dengan nilai pasar yang diduga mencapai £100 juta, Forest mungkin kesulitan menolak tawaran besar di Januari. Bagi MU, dia mewakili campuran sempurna antara bakat muda, kemampuan teknis, dan pemahaman taktis yang matang.
“Kontrol tidak selalu berarti menguasai bola. Terkadang, kontrol adalah tentang di mana posisi kamu ketika tim lawan yang memilikinya.” — Xabi Alonso, merangkum filosofi permainan modern di mana seorang gelandang bertahan adalah aktor kunci dalam mengendalikan ruang.
6. Angelo Stiller (VfB Stuttgart)
Produk akademi Bayern Munich ini menemukan jati dirinya di Stuttgart. Stiller (24 tahun) adalah arsitek sirkulasi bola. Dengan tingkat keberhasilan umpan 94%, dia adalah salah satu passer terbaik di Bundesliga. Perannya mirip dengan Joshua Kimmich atau Toni Kroos di masa lalu: menerima bola dari pertahanan dan mendistribusikannya dengan akurat.
- Alasan Realistis Pindah: Klub dengan filosofi permainan dominan bola akan sangat menginginkannya. Namun, kelemahannya adalah aspek defensif yang lebih terbatas dibandingkan nama-nama lain dalam daftar ini. Dia adalah pilihan spesifik untuk sistem yang sangat spesifik.
7. Adam Wharton (Crystal Palace)
Seperti Baleba, Wharton (21 tahun) adalah permata muda Inggris yang harganya melambung tinggi. Gayanya sering dibandingkan dengan Paul Scholes yang elegan: umpan pertama yang tajam, visi yang luas, dan ketenangan yang tak lazim untuk usianya. Dia adalah “pembuat tempo” yang mengendalikan ritme permainan timnya.
- Alasan Realistis Pindah: Crystal Palace sadar mereka memiliki aset yang sangat berharga. Harga £100 juta hanyalah titik awal negosiasi. Transfernya, jika terjadi, akan menjadi salah satu transfer termahal Januari dan merupakan komitmen besar pada bakat murni.
8. João Gomes (Wolverhampton Wanderers)
Gomes (24 tahun) adalah “pitbull” di lini tengah. Penampilannya penuh dengan intensitas, duel yang keras, dan semangat yang menyala-nyala. Sebagai pemain internasional Brasil, dia juga membawa kualitas teknis yang baik dalam penguasaan bola. Dia unggul dalam memenangkan bola kembali dan segera menggerakkan tim maju.
- Alasan Realistis Pindah: Situasi Wolverhampton di klasemen bisa menjadi faktor penentu. Jika mereka terjerat dalam pertarungan degradasi, Gomes mungkin ingin menjamin masa depannya di level tertinggi. Dia adalah pilihan yang relatif lebih murah dengan mentalitas dan pengalaman Liga Premier yang sudah teruji.
9. Tyler Adams (AFC Bournemouth)
Kembalinya Tyler Adams dari cedera panjang di Bournemouth adalah kisah sukses. Spesialisasinya adalah intersepsi. Data menunjukkan dia berada di puncak statistik intersepsi per menit di Liga Premier, bersaing dengan nama-nama besar seperti Moises Caicedo. Dia adalah penghalang yang cerdas, yang lebih memilih untuk membaca dan memotong umpan daripada meluncur dalam tackling.
- Alasan Realistis Pindah: Dengan harga yang dilaporkan sekitar £40 juta, Adams adalah opsi paling terjangkau dalam daftar target MU. Dia menawarkan profil spesifik yang sangat dibutuhkan (pemotong serangan) dengan risiko finansial yang minimal, menjadikannya target yang sangat realistis untuk Januari.
10. Morten Hjulmand (Sporting CP)
Kapten Sporting CP ini (26 tahun) telah berkembang menjadi pemain world-class. Performanya yang memukau di Euro 2024, termasuk mencetak gol spektakuler, menempatkannya di radar banyak klub besar. Dia adalah gelandang bertahan komplit: fisik, teknis, berjiwa pemimpin, dan memiliki tendangan jarak jauh yang mematikan.
- Alasan Realistis Pindah: Sporting CP adalah klub penjual. Setelah musim yang sukses di Liga Portugal dan panggung Eropa, Hjulmand mungkin merasa sudah waktunya untuk mengambil tantangan baru di lima liga top Eropa.
Kesimpulan: Pertaruhan Strategis di Musim Penentu
Jendela transfer Januari 2026 bukan sekadar tentang membeli pemain; ini tentang membeli solusi, identitas, dan masa depan. Bagi Manchester United, pilihan di atas merepresentasikan dua jalur berbeda: jalur investasi masa depan (Baleba, Wharton, Anderson) dengan biaya tinggi dan risiko tinggi, atau jalur efisiensi dan kepastian (Adams, Palhinha, Gallagher) yang bisa memberikan dampak lebih cepat dengan anggaran terbatas.
Keputusan yang diambil akan sangat bergantung pada visi jangka panjang manajemen dan kesiapan mereka untuk mengambil risiko. Apakah mereka akan membayar mahal untuk potensi tertinggi Carlos Baleba, atau memilih kecerdasan instan Tyler Adams? Apakah energi Conor Gallagher lebih dibutuhkan daripada ketenangan Angelo Stiller?
Satu hal yang pasti: nama-nama dalam daftar ini akan menjadi berita utama dalam beberapa minggu ke depan. Perburuan gelandang bertahan terbaik sudah dimulai, dan hasilnya akan membentuk kekuatan sepak bola Eropa di paruh musim yang menentukan.
Ikuti terus analisis mendalam dan berita transfer terkini hanya di score.co.id.












